Tuesday, August 4, 2015

Celoteh Om Bekti

"Baim kamu harus jadi laki-laki yang jenggo", bukan hanya seseorang yang hanya selalu mengaji, kamu harus bergerak sebelum kamu digerakan, kamu akan mati apabila kamu digerakan.

Diumpamakan apabila kamu baim, kamu dicegat 4 orang musuh ketika kamu pulang dari apotik setelah kamu membeli obat untuk anakmu yang sedang sakit(kelak), dan ke-4 orang tersebut membawa pedang, kamu pun membawa pedang. Apa yang kamu lakukan? Kamu dicegat, ditodong. Kamu punya pedang, mereka pun sama. Jawabannya adalah "kamu harus menggerakan pedangmu sebelum mereka menggerakan pedang mereka", harus teliti, konsen, dan tepat. Terlambat 0,1 detik saja kamu akan "mati", begitupun anakmu."bergeraklah sebelum kamu digerakan"

Bersikaplah layaknya orang yang berpuasa tapi tongkrongan mu di warteg. Biasa saja tidak sok alim.

Belajarlah Filsafat jawa, karena kita terlahir di jawa, kamu akan dapatkan banyak makna hidup.

Baiknya hidup itu bagaikan minum secangkir kopi, yang dirasa itu kopinya, bukan cangkirnya, maka jadilah kopi yang berkualitas, cangkir hanya hiasan. Jangan terbalik.

Berjiwalah layaknya "Gatot Koco", manusia ini digambarkan bisa terbang ke sana-kemari, sebenarnya iaa tidak terbang, yang dimaksud adalah manfaat, pergerakan, kudwah yang timbul dari dirinya dapat dirasakan seluruh pelosok Nusantara, "makanya iaa dianggap terbang"

Lakukanlah semuanya lillah, entah setelah apa yang kamu perbuat kamu dihina, dikucilkan, diludahi, tidak digubris, dan dicampakan, biarkan!!! Yang penting lakukan yang terbaik.

Nasehat Om Bekti
Sragen-Magelang, 31 januari 2015
Perjalanan membawa mobil yang hancur.




No comments:

Post a Comment