Sunday, August 2, 2015

Senja ngawi


"Ehh lik ke Ponorogo yuk...!", sapa salah seseorang, "ayo, kapan?", "Jum'at lik, lu entar supirin ya.."jawabku tenang "haha ya santai". Perjalanan berlangsung damai, tentram, dan nyaman. kami berangkat dari Gontor 6, Magelang sekitar jam 15.00 sore. kami menempuh perjalanan sekitar 5 jam untuk tiba sampai ponorogo. Setelah 5 jam berlalu tibalah kami ber-8 (Saya, Azam, subekti, Basis, Tepos, Alfian, Jatilan, Iqbal) di Kota Ponorogo.

Sehari kami menginap di kediaman Alm Ust Tauhid, kepergian kami dengan tujuan mengambil sertifikat KMD, KML, Dan sertifikat SAR anak-anak. Setelah sholat jum'at dan menyelesaikan hajat kami masing-masing, sekitar jam 13.00 kami langsung melanjutkan perjalanan ke Ngawi untuk menjenguk salah satu sodari dari rombongan kami (subekti).

Berkendaralah kami hingga sekian jam kami lewati. Tibalah di suatu terminal di dekat daerah madiun untuk merebahkan diri, menghirup napas, dan menikmati hujan yang turun. kami berhenti untuk mendirikan sholat ashar di tempat tersebut. setelah 30 menit berlalu kami meneruskan perjalanan kembali, kami berjalan dan terus berkendara dengan sebuah mobil "Avanza Veloz ".

Tibalah kami di kota ngawi. Sebelum kecamatan Widodaren kami berhenti tuk membeli sedikit makanan di salah satu mini market (indomaret). Perjalanan pun terus berlanjut hingga kami berpapasan dengan pasar burung di jalan Ngawi-Madiun. Tepat pada 30 Januari 2015 sore hari sekitar
pukul 17.30, pembuatan film "casting" fast furious 8 terjadi. "eh kita agak cepet dikit ya, biar sampenya gak kemalaman di magelang nanti", saut ku kepada kawan-kawan. Saya sebagai supir memacu kendaraan dengan menyesuaikan keadaan. Tepat keadaan kendaraan kami saat ini dibelakang sebuah tronton nan besar lagi lambat berjalan. Bagaikan siput yang kehausan, peelaaan sekali...'. Akhirnya saya sebagai supir mengambil keputusan untuk mendahului mobil tersebut, tin, tin, sen kanan telah menyala, setelah keadaan telah meyakinkan, saya injak pedal gas setengah kuat hingga mobil melaju kencang (85 km/jam), dan saya arahkan setir ke kanan, melajulah mobil disamping tronton, hingga tiba di pertengahan tronton. 

....."Astagfirullah" tronton tersebut memepet dan menggeser kedudukan kami yang berada di sebelah kanan badannya. Hingga kami berjalan di bahu jalan kanan di atas tanah yang bergulir dan tak menentu kerataannya dengan kecepatan tinggi, disebabkan karna teronton tersebut ingin mendahului mobil depannya, ketika kami ingin mendahuluinya. Taqdir itu pun jatuh terhadap kami. Setelah mobil yang kami tumpangi kembali ke aspal, mobil tersebut slip dan miring karna licinnya permukaan ban, setelah melaju di bahu jalan yang penuh rumput dan air, tak lama kemudian ban "depan" kanan, dan ban "blakang" kanan kami meletus...."ya allah...."mobil tersebut terlempar, terhempas, terbang bagaikan kapas yang ditiup hingga berputar seperti layaknya pesawat dari kertas yang diterbangkan oleh seorang anak, 3 kali berputar kesamping kanan mobil tersebut, yang saya harapkan hanyalah pertolongan Allah, dan keajaibannya, mungkin tanpa adanya pertolongannya dan keajaibannya saya sudah berada dalam petak tanah yang sempit nan gelap. Tapi allah berkehendak lain, mobil pun berhenti dari putarannya yang mengerikan, al hasil "roda dia atas, dan body dibawah".


Aku termenung diantara pecahan kaca yang membasahi tubuh, keadaan ku terbalik "kaki di kepala, kepala di kaki". Diam seribu bahasa, hanya bersyukur karna matahari sore masih terlihat oleh mataku yang sayu nan lentik. Hatiku berucap "subhanallah, walhamdulillah, wa la ila ha ilallah" ...'Bersambung.

No comments:

Post a Comment