"Ehh lik ke Ponorogo
yuk...!", sapa salah seseorang, "ayo, kapan?", "Jum'at lik,
lu entar supirin ya.."jawabku tenang "haha ya santai". Perjalanan
berlangsung damai, tentram, dan nyaman. kami berangkat dari Gontor 6, Magelang
sekitar jam 15.00 sore. kami menempuh perjalanan sekitar 5 jam untuk tiba
sampai ponorogo. Setelah 5 jam berlalu tibalah kami ber-8 (Saya, Azam, subekti,
Basis, Tepos, Alfian, Jatilan, Iqbal) di Kota Ponorogo.
Sehari kami menginap di kediaman Alm
Ust Tauhid, kepergian kami dengan tujuan mengambil sertifikat KMD, KML, Dan
sertifikat SAR anak-anak. Setelah sholat jum'at dan menyelesaikan hajat kami
masing-masing, sekitar jam 13.00 kami langsung melanjutkan perjalanan ke Ngawi
untuk menjenguk salah satu sodari dari rombongan kami (subekti).
Berkendaralah kami hingga sekian jam
kami lewati. Tibalah di suatu terminal di dekat daerah madiun untuk merebahkan
diri, menghirup napas, dan menikmati hujan yang turun. kami berhenti untuk
mendirikan sholat ashar di tempat tersebut. setelah 30 menit berlalu kami
meneruskan perjalanan kembali, kami berjalan dan terus berkendara dengan sebuah
mobil "Avanza Veloz ".
Tibalah kami di kota ngawi. Sebelum kecamatan Widodaren kami berhenti tuk membeli sedikit makanan di salah satu
mini market (indomaret). Perjalanan pun terus berlanjut hingga kami berpapasan
dengan pasar burung di jalan Ngawi-Madiun. Tepat pada 30 Januari 2015 sore hari
sekitar
pukul 17.30, pembuatan film
"casting" fast furious 8 terjadi. "eh kita agak cepet dikit ya,
biar sampenya gak kemalaman di magelang nanti", saut ku kepada
kawan-kawan. Saya sebagai supir memacu
kendaraan dengan menyesuaikan keadaan. Tepat keadaan kendaraan kami saat ini
dibelakang sebuah tronton nan besar lagi lambat berjalan. Bagaikan siput yang
kehausan, peelaaan sekali...'. Akhirnya saya sebagai supir mengambil keputusan
untuk mendahului mobil tersebut, tin, tin, sen kanan telah menyala, setelah
keadaan telah meyakinkan, saya injak pedal gas setengah kuat hingga mobil
melaju kencang (85 km/jam), dan saya arahkan setir ke kanan, melajulah mobil
disamping tronton, hingga tiba di pertengahan tronton.
....."Astagfirullah" tronton tersebut memepet dan menggeser kedudukan
kami yang berada di sebelah kanan badannya. Hingga kami berjalan di bahu jalan
kanan di atas tanah yang bergulir dan tak menentu kerataannya dengan kecepatan
tinggi, disebabkan karna teronton tersebut ingin mendahului mobil depannya,
ketika kami ingin mendahuluinya. Taqdir itu pun jatuh terhadap kami. Setelah mobil yang kami tumpangi kembali ke aspal, mobil tersebut slip dan miring karna
licinnya permukaan ban, setelah melaju di bahu jalan yang penuh rumput dan air,
tak lama kemudian ban "depan" kanan, dan ban "blakang"
kanan kami meletus...."ya allah...."mobil tersebut terlempar,
terhempas, terbang bagaikan kapas yang ditiup hingga berputar seperti layaknya
pesawat dari kertas yang diterbangkan oleh seorang anak, 3 kali berputar
kesamping kanan mobil tersebut, yang saya harapkan hanyalah pertolongan Allah,
dan keajaibannya, mungkin tanpa adanya pertolongannya dan keajaibannya saya
sudah berada dalam petak tanah yang sempit nan gelap. Tapi allah berkehendak
lain, mobil pun berhenti dari putarannya yang mengerikan, al hasil "roda
dia atas, dan body dibawah".
Aku termenung diantara pecahan kaca
yang membasahi tubuh, keadaan ku terbalik "kaki di kepala, kepala di
kaki". Diam seribu bahasa, hanya bersyukur karna matahari sore masih
terlihat oleh mataku yang sayu nan lentik. Hatiku berucap "subhanallah,
walhamdulillah, wa la ila ha ilallah" ...'Bersambung.
No comments:
Post a Comment