Monday, August 3, 2015

Why we afraid to die?

Kenapa kita selalu tabu membahas tentang kematian, kenapa...? Bukankah kita semua akan menyapanya, dan menemuinya, kapanpun dimanapun kita berpijak, why? Tell me !!! ...'
Bukankah kita sangat mencintai sang kholik, mencintainya lebih dari segalanya, bukan kah begitu kawan ku?

Bukankah ketika kita mencintai sesuatu, kita ingin selalu, dan tetap ingin ada disampingnya, tapi mengapa kita enggan?, enggan dannnn enggan, why? 

Seakan-akan kita takut, menjauh, dan enggan bertemu dengan teman kita "si kranda".
Kita seharusnya bahagia, ria, dan gembira, dan ingin secepatnya untuk bertemu Sang Kholik, bukan menghindar, melupakan bahkan tak mempedulikan peringatannya.

Setidaknya kita mempersiapkan kedatangannya, menyapanya dari waktu yang sedini mungkin, karena kita ingin bertemu Kholiku samawati wal ardhi, setidaknya kita menyapanya sebagaimana kita menyapa seorang "Presiden", rapih, bersih, harum, tanpa noda sedikitpun...

Apakah pernah terbenak dihati, pikiran dan angan kita, betapa menderitanya orang yang hidup diatas usia rata-rata, gigi mereka tak punya, berlari pun mereka terjatuh, menaripun mereka tak daya, sosoknya kembali seperti terlahir sedia kala...? Apakah kita pernah berfikir hal tersebut kawan?

Ini lah celotehku malam ini, malam di dalam kamar yang sunyi, di sebuah lembah, di lereng "Gunung Merbabu", di sebuah pondok, ini hanya celoteh seorang yang tak mempunyai kemaluan akan tulisannya, karna dia masih dan amat sering melupakan sebuah kematian, aku hanyalah seorang yang lemah dan tak berdaya..."maafkan aku kawan"

No comments:

Post a Comment