Saturday, August 8, 2015

Catur Tua

Catur tua...

Mungkin saya tidak terlalu mahir dalam bermain catur.
tapi saya tau etika dan estetika dalam bermain . . .'

Ketika bermain catur berdua, permainan catur akan mempunyai sebuah peraturan yang telah diketahui banyak kalangan.

Benteng kedepan, kekiri, dan kekanan.
Kuda berjalan leter L
Ratu berjalan lurus, dan miring seperti peluncur.
Pion selalu maju kedepan selangkah demi selangkah.

Peraturan ini "hanya" berlaku ketika kita bermain "berdua".
Apa yang terjadi apabila kita mainkan semuanya sendirian?
tentu kita bebas bukan menggerakannya semau kita, sekehendak kita, dan terserah kita, benar bukan?

Begitupun hidup, kita hanyalah boneka-boneka catur yang digerkan oleh Allah.
Allahlah yang bermain catur, hanya sendiri, tidak berkawan, sehingga dia bebas menggerakkan kita kemanapun yang dia kehendaki.

Allah-lah sebaik-baik penolong dan pelindung.

Baim note today.

Friday, August 7, 2015

Hancur

Hilang semua
pergi entah kemana
ya entah lah biarkan semua terjadi
terdiam dan terpaku hanya itu mungkin yang bisa terungkap

kok bisa ?
kenapa, kenapa terjadi?
ya sudahlah mungkin kehendaknya . . .

ya allah . . .mungkin engkau sedang ingin bercanda dengan hamba . . .

Wednesday, August 5, 2015

سل ضميرك

Hati...
Sebutir daging nan unik.
Dia diam, hanya diam, tidak terlihat.
Tidak membrontak, tidak pernah memaksa.

Tapi hakikatnya dia berbicara, hakikatnya dia bertutur kata, ketika jiwanya berbenturan dengan hal yang tidak baik.

Tanyalah padanya jika melakukan !!!
سل ضميرك
Ask your heart.

Tuesday, August 4, 2015

Kamu, iya kamu...

Belajar mengenalmu itu seperti belajar "HTML, CSS, XML" banyak "Kode"nya, gak gampang dipahami, tapi seru dan membahagiakan.

Kamu itu seperti ombak yang menggerakan lautan, lautan hanya pasrah dan diam dengan apa yang kamu lakukan, akulah lautan.

Menyikapimu itu seperti membaca tajwid dalam Al Qur'an, apa yang dilantunkan tidak selalu sama dengan apa yang dituliskan, begitupun kamu, apa yang aku lakukan tidak selalu sesuai dengan kehendakmu.

Kamu itu seperti malam "lailatul Qodar", tenang, lugu, berprinsip, dan susah ditebak, abstrak deh pokoknya.

Kamu itu "unik" bukan "aneh", karna perbedaan antara keduanya sangatlah tipis.



"Linduran baim di pagi hari"



Celoteh Om Bekti

"Baim kamu harus jadi laki-laki yang jenggo", bukan hanya seseorang yang hanya selalu mengaji, kamu harus bergerak sebelum kamu digerakan, kamu akan mati apabila kamu digerakan.

Diumpamakan apabila kamu baim, kamu dicegat 4 orang musuh ketika kamu pulang dari apotik setelah kamu membeli obat untuk anakmu yang sedang sakit(kelak), dan ke-4 orang tersebut membawa pedang, kamu pun membawa pedang. Apa yang kamu lakukan? Kamu dicegat, ditodong. Kamu punya pedang, mereka pun sama. Jawabannya adalah "kamu harus menggerakan pedangmu sebelum mereka menggerakan pedang mereka", harus teliti, konsen, dan tepat. Terlambat 0,1 detik saja kamu akan "mati", begitupun anakmu."bergeraklah sebelum kamu digerakan"

Bersikaplah layaknya orang yang berpuasa tapi tongkrongan mu di warteg. Biasa saja tidak sok alim.

Belajarlah Filsafat jawa, karena kita terlahir di jawa, kamu akan dapatkan banyak makna hidup.

Baiknya hidup itu bagaikan minum secangkir kopi, yang dirasa itu kopinya, bukan cangkirnya, maka jadilah kopi yang berkualitas, cangkir hanya hiasan. Jangan terbalik.

Berjiwalah layaknya "Gatot Koco", manusia ini digambarkan bisa terbang ke sana-kemari, sebenarnya iaa tidak terbang, yang dimaksud adalah manfaat, pergerakan, kudwah yang timbul dari dirinya dapat dirasakan seluruh pelosok Nusantara, "makanya iaa dianggap terbang"

Lakukanlah semuanya lillah, entah setelah apa yang kamu perbuat kamu dihina, dikucilkan, diludahi, tidak digubris, dan dicampakan, biarkan!!! Yang penting lakukan yang terbaik.

Nasehat Om Bekti
Sragen-Magelang, 31 januari 2015
Perjalanan membawa mobil yang hancur.




Monday, August 3, 2015

Arti Hidup

Apa yang kita lakukan disini?
Dan kemana kita akan pergi?
Sama halnya ketika kita bangun di pagi hari, dan kemudian datang pada sebuah acara, tanpa tannya apapun, hanya mengikuti arus.
Menghasilkan uang sebanyak-banyaknya yang kita bisa, dan mencoba sebisa kita agar tidak bangkrut.

Meniru semua yang kita lihat di TV, dari model rambut sampai dengan pakaian, tanpa berfikir panjang, kita lakukan apa yang kita ingin perbuat.

~"Ganti pola dari "kita" menjadi "kamu" ~

Jika kamu mulai bingung, kemudian kamu berpaling pada al kohol
Dan apabila masih tetap bingung, kamu mengambil Radio, mendengarkannya, melantunkannya dan terbawa arus dengannya..., 
Hingga terjerumus dalam narkoba dan seks bebas.

"Tetapi sejujurnya aku hanya ingin tahu, apakah kita hanya tumbuh dan menjadi tua?"
Hidup dan mati hanya untuk meninggalkan rumah yang dicintai, dan seluruh properti yang akan dimiliki orang lain.

Aku hanya ingin tahu, sebelum peti mati tertutup, karna aku tak siap dan tak kuat untuk mengambil resiko.
Ini hanya pertanyaan hidup sederhana dan aku hanya mencari beberapa jawaban.
"Seperti, "apa yang kita lakukan disini? Dan apa tujuan kita? How did we get here? Bgmna kita dapat berada disini? Dan siapa yang menciptakan kita begitu sempurna? Dan apa yang terjadi ketika kita mati? Apakah dunia ini benar-benar berharga?.
Pertanyaan yang tidak patut kita jawab, dan nampaknya memang kita tidak harus menjawabnya.
"Apakah kita tidak mempunyai tujuan dalam hidup? Dan keberadaan kita hanyalah sesuatu yang wajar? Dalam hal tady izinkan aku bertanya padamu, "apakah kamu menciptakan dirimu sendiri? Apakah orang lain yang menciptakanmu?, karna kamu adalah mahluk yang sempurna, tanpa cacat dan tak ada bandingannya. Kamu adalah produk dari kecerdasan luar biasa, dan aku hanya berfikir rasional.
"Apakah ada sebuah kamera di dunia ini yang bisa menyerupai mata manusia? Atau sebuah komputer yang dapat berkerja seperti otak manusia? Dan bahkan apabila umat manusia berkerjasama, kita tidak akan bisa menciptakan "seekor lalat".

Begitu banyak tanda-tanda yang terus kita pungkiri, saat science berusaha untuk membenarkan bahwa semua ini dapat muncul dari suatu yang tidak ada ( come from none ).

Ketika sebuah penjumlahan sederhana "0+0+0"tidak akan mungkin menghasilkan "= 1", jadi darimana semua hal ini datang? 

Untuk segala sesuatu pasti memiliki asal, pembuat, pengarang ataupun, pencipta. Maksudku sekarang, kalian dapat membaca tulisan di blog butut "untaian baim", seseorang harus mengetik dan menekan tombol upload.

Mungkin kamu dapat percaya adanya "Big Bang", tetapi aku lebih memilih percaya pada "dia" yang menyebabkan ini terjadi, Allah sang pencipta alam semesta bersama dengan setiap jiwa. Yang tak pernah mati, sang penguasa satu-satunya yang memegang kendali, tidak seperti "ciptaannya", dia diluar imajinasi kita, dan "tidak"!!!, dia bukan seorang laki-laki apalagi memiliki sekutu, dan dia berdiri sendiri, dan dia juga tidak pernah meninggalkan kita sendiri.

Seperti halnya sebuah pabrik, dia berikan kita sebuah buku pedoman "Al-Qur'an". Mohon maaf jika saya lancang menyimpulkan, tetapi inilah satu-satunya kemungkinan, satu-satunya pengertian tuhan sebagai yang esa dan satu-satunya Dzat yang maha kuasa, menjadikan hal yang logis, sebuah kitap tanpa kontradiksi dengan keajaiban scientific dan sejarah didalamnya, semuanya telah diungkapkan lebih dari 1400 tahun yang lalu seperti : 
1. Dekrepsi detail dari embrio manusia.
2. Gunung-gunung sebagai tiang penyanggah yang kokoh dibawah tanah
3. Dua lautan yang tidak bercampur dalam aliran yang terpisah secara sempurna.
4. Hingga planet-planet di orbit yang beredar pada orbitnya, pergantian malam dan siang seraya mereka tetap pada jalurnya.
5. Perluasan alam semesta dan penciptaan segala sesuatu dari H20


( "semua tentang penjelasam massa depan", sekarang kita menuju ke massa lampau, ribuan tahun sebelum diturunkannya Al Qur'an)

1. Menuju cerita mengenai masa lalu dan pemeliharaan jasad "Fir'aun"
2. Menjelaskan letak terendah daratan dimana "Persia" mengalahkan "Roma"
3. Cairan tercurah yang menciptakan manusia dalam kelenjar, antara tulang sulbi dan tulang belakang.

Dan tak satupun kata telah berubah, Al Qur'an masilah sama.

"Jadi tolong jelaskan? Bagemana semua ini telah diketahui? Lebih dari "1400 tahun" yang lalu, kepada seorang manusia yang tidak dapat membaca maupun menulis. Sebagaimana dia akan menyampaikan apa yang malaikat katakan. Jika kamu "belum percaya" silakkan datangkan dengan sesuatu yang menyerupai, tapi kamu "tidak akan bisa".

Apakah kita menjadikan tuhan sebagai sebuah "ejekan" dan utusannya sebagai sebuah "lelucon".

Sesungguhnya kita akan tumbuh dan bangkit lagi setelah kita menjadi tulang-belulang, "you only life once"..., koreksi setelah rerumputan mati, hujan datang dan rumput akan tumbuh kembali, dan allah menjadikan hal yang sama untuk setiap jiwa kita.

Aku hanyalah segumpal daging yang kelak akan menjadi bangkai, membusuk, dan tergiling oleh lembutnya tanah, ini hanya pemikiran "rasional", yang aku tuliskan di blog bututku, setidaknya tulisan yang terlihat busuk ini dapat menjadi pupuk penyubur iman kita, mengenalkan kita kepada Maha Pencipta lebih dan lebih, lebih mendalam lagi.

M.Ibrahim, 18 Syawwal 1436 H
Terinspirasi dari video "the meaning of life, talk islam"

Why we afraid to die?

Kenapa kita selalu tabu membahas tentang kematian, kenapa...? Bukankah kita semua akan menyapanya, dan menemuinya, kapanpun dimanapun kita berpijak, why? Tell me !!! ...'
Bukankah kita sangat mencintai sang kholik, mencintainya lebih dari segalanya, bukan kah begitu kawan ku?

Bukankah ketika kita mencintai sesuatu, kita ingin selalu, dan tetap ingin ada disampingnya, tapi mengapa kita enggan?, enggan dannnn enggan, why? 

Seakan-akan kita takut, menjauh, dan enggan bertemu dengan teman kita "si kranda".
Kita seharusnya bahagia, ria, dan gembira, dan ingin secepatnya untuk bertemu Sang Kholik, bukan menghindar, melupakan bahkan tak mempedulikan peringatannya.

Setidaknya kita mempersiapkan kedatangannya, menyapanya dari waktu yang sedini mungkin, karena kita ingin bertemu Kholiku samawati wal ardhi, setidaknya kita menyapanya sebagaimana kita menyapa seorang "Presiden", rapih, bersih, harum, tanpa noda sedikitpun...

Apakah pernah terbenak dihati, pikiran dan angan kita, betapa menderitanya orang yang hidup diatas usia rata-rata, gigi mereka tak punya, berlari pun mereka terjatuh, menaripun mereka tak daya, sosoknya kembali seperti terlahir sedia kala...? Apakah kita pernah berfikir hal tersebut kawan?

Ini lah celotehku malam ini, malam di dalam kamar yang sunyi, di sebuah lembah, di lereng "Gunung Merbabu", di sebuah pondok, ini hanya celoteh seorang yang tak mempunyai kemaluan akan tulisannya, karna dia masih dan amat sering melupakan sebuah kematian, aku hanyalah seorang yang lemah dan tak berdaya..."maafkan aku kawan"